Saturday, September 3, 2011

Relativitas Hari Akhir

Saya sangat mengimani adanya hari akhir, karena saya pasti binasa, dan binasanya saya adalah hari akhir buat diri saya.

Hari akhir adalah mutlak bagi makhluk yang mengalaminya, namun bagi makhluk yang belum mengalami, kiamat menjadi relative, dan semua makhluk pasti mengalami hari akhir, tinggal kapan waktu yang akan mereka alami, itu rahasia Illahi.

Telah banyak sekali bintang di angkasa yang mengalami hari akhirnya, namun meledaknya bintang di angkasa ternyata tidak menjadikan semesta hancur secara total. Matahari juga termasuk bintang, jika matahari meledak, dipastikan bumi yang kita pijak akan mengalami hari akhirnya. Lantas siapa yang akan menikmati taburan bintang di angkasa seandainya bintang-bintang lain tidak ikut berakhir? Apakah mungkin ada kehidupan lain di angkasa sana? ataukah mungkin sebelum matahari meledak manusia telah mampu berpindah ke sistem tata surya lain sebagai jawaban dari kisah Isro Mi'roj ? Atau... apakah alam semesta akan meledak secara total jika matahari mengalami kiamat?

Dalam istilah Islam, hari akhir sering diistilahkan dengan kiamat, meskipun saya sendiri kurang sepaham dengan penyepadanan kata dimaksud. Seperti diketahui, jika kiamat diistilahkan dengan hari akhir, maka kiamat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu kiamat wushto, subro, dan qubro. Sehubungan adanya klasifikasi lebih dari satu itulah maka saya menyebutnya relative. Alasannya adalah jika masih ada pembanding (lebih dari satu), maka tidak bisa disebut mutlak atau dengan istilah lain adalah relative, begitupun hari akhir (kiamat), sehingga menurut saya, hari akhir adalah relative, sama relativenya dengan relativitas Einsten.

Wallahua'lam bishowab

Oleh : Husnul Yakin Ali