Wednesday, September 19, 2012

Tak Ada Pengusiran Adam dari Surga

Ketahuilah wahai saudarku! Adam tak pernah diusir dari Surga, melainkan ia menerima “Perintah” Allah untuk menghuni bumi ini, ingat, “PERINTAH” bukan “DIUSIR”. Kalimat “pengusiran” saya pikir tidak tepat untuk Adam yang telah dipersiapkan dari awal untuk dijadikan kholifah di muka bumi ini.

“…..Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi……” (Al-Baqarah : 30)

dan setelah proses penciptaan adam selesai, maka turunlah perintah itu :

“Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (Al-Baqarah : 38)

Kesalahan adam yang memakan buah yang dilarang oleh Allah tidak bisa dijadikan dasar “Pengusiran”, karena sebelum ayat yang ke-38 tersebut turun, terlebih dulu turun ayat ke-37 tentang pengampunan Adam yang memakan buah yang dilarang Allah.

“Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Al-Baqarah 37)

Jadi pandangan saya sejauh ini; berdasarkan skenario yang tersirat dalam surat Al-Baqoroh Ayat 30-38, sekalipun Adam tidak memakan buah “Khuldi”, Allah akan tetap menurunkan Adam ke muka bumi sebagai kholifah sesuai dengan rencana-Nya di surat Al-Baqoroh ayat ke-30.

Wallahu a’lam bishowab

Oleh : Husnul Yakin Ali

2 comments:

  1. Ini yang mengganggu saya, disatu sisi Adam di usir ke bumi karena melanggar pantangan, disisi lain Allah memang menciptakan Adam untuk menjadi khalifah di bumi.....

    ReplyDelete
  2. Sesungguhnya ilmu manusia itu sedikit (Meskipun berfikirnya manusia sampai mentokpun itu masih setetes dari ilmu Allah) Maka apakah tidak sebaiknya kita tidak menyimpulkan secara langsung dan apakah lebih baik seraya pikiran & hati mengatakan : "Sesungguhnya yang demikian itu hanya ilmu Allah dan ilmu kita terbatas dan Allah lah yang mengetahui dan sungguh kita (Manusia yang mau beriman) hanya mampu mengimani saja" Dan sungguh kita hanya bisa memikirkan yang memang diberikan petunjuk Allah kepada Rosulnya (Nabi Muhammad).

    ReplyDelete