Wednesday, August 31, 2011

Hikmah Peristiwa Isra Mi'raj

Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir, karena padanya telah diturunkan mu’jizat yang akan menuntun umat manusia (yang beriman) sepanjang zaman, karena dalam mu’jizat (Al-Quran) telah dirangkum semua hukum Allah yang di dalamnya sudah tidak ada keraguan lagi.

“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa” (Q.S. Al-Baqarah : 2)

Jauh sebelum terlahirnya Wilbur Wright, Allah telah mempertunjukkan kekuasaan-Nya menerbangkan manusia (Nabi Muhammad) dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Hal ini hendaknya dijadikan suatu pelajaran bagi kita dan suatu bukti keotentikan Alqur-an bahwa di dalamnya tidak akan ada hukum yang berbenturan dengan ilmu pengetahuan modern.

Dalam peristiwa Isro kala itu, Allah Swt. seolah-olah menantang manusia, dan ingin mempertunjukan ilmunya bahwa manusia dapat melintasi Masjidil Haram ke Masjidil Aqso hanya dalam beberapa waktu saja. Dan janji Allah terbuktikan, bahwa kisah yang dahulu dianggap mimpi sekarang sudah tidak ada lagi yang bisa membantahnya.

Jika Allah Swt. telah membuktikan janjinya, dan telah memperlihatkan mimpi Nabi tersebut sebagai sebuah kenyataan dalam peristiwa Isro, lantas bagaimana dengan peristiwa Mi’roj? Akankan Allah Swt. membuktikan mimpinya Rasululloh sehingga kelak ada manusia yang dapat menembus jagad raya? Wallahu a’lam bisshowab.

“Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya ……………….” (Al-Fath : 27)

“………………..agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. ……………..” (Q.S. Al-Isra : 1)

Pada Surat Al-Fath ayat 27 Allah berjanji akan membuktikan kebenaran mimpi Rasululloh, namun pada Surat Al-Isra ayat 1 Allah pun menerangkan bahwa hanya akan diperlihatkan sebagian dari tanda-tanda (kebesaran)-Nya.

Saya tertarik dari arti “sebagian” pada Surat Al-Isra ayat 1 di atas. Sebagian mempunyai arti yang sangat luas. Sebagian tidak bisa ditafsirkan dengan setengahnya, tidak pula dengan seperempatnya, dan tidak pula dengan sepertiganya. Atau ditafsirkan dengan angka-angka lainnya. Kata sebagian mempunyai makna tak terhingga.

Namun hingga tulisan ini dibuat, saya mempunyai keyakinan penuh bahwa “sebagian” yang ingin Allah tunjukan kepada manusia tentang alam semesta masih tersisa banyak, sehingga masih ada peluang dan waktu bagi manusia untuk dapat berfikir mentafakuri ciptaan yang Maha Kuasa.

Oleh : Husnul Yakin Ali

No comments:

Post a Comment