Wednesday, August 31, 2011

Benarkah Isro Mi'raj itu?

Israa’ diartikan sebagai memperjalankan di malam hari, yaitu dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa. Pada masa itu, belum ada tunggangan atau kendaraan yang lebih cepat untuk manusia selain dari unta atau kuda atau keledai. Jika perjalanan dari masjidil Haram ke masjidil Aqsa ditempuh dengan menggunakan unta, maka akan memakan waktu lebih kurang 2 bulan. Wajar saja jika pada masa itu, ukuran untuk mempercayai nabi dapat menembus kedua jarak tersebut dalam seperempat malam hanyalah dengan keimanan kepada Allah Sang Pencipta dan Rasulnya. Dengan kadar keimanan yang tinggi, Sahabat Nabi pada waktu itu dapat mempercayai dan mengimani bahwa perjalanan Rasul tersebut benar adanya, terlepas memakai kendaraan jenis apa Rasul dapat menembus kedua jarak tersebut.

Sesuatu hal yang wajar jika kita mengatakan bahwa tidak ada yang tak mungkin bagi Tuhan, jika Ia telah berkehendak, “Kun faya kun”, jadilah maka jadi. Namun, jika kita tafakuri setiap kehendak Sang Pencipta, tentulah disertai dengan hukum penciptaan, sehingga saya sendiri mempunyai pemikiran bahwa setiap kehendak Sang Pencipta adalah “hukum alam”.

Allah adalah sesuatu Dzat yang teramat Maha, sesungguhnya Dia tidak memerlukan suatu perantara (makhluk) untuk mencapai tujuan yang diinginkan-Nya. Namun, apakah kita lupa, bahwa diturunkannya setiap wahyu melalui perantara (malaikat Jibril)? atau akankah kita melupakan kisah Mi'roj Nabi memakai kendaraan bernama Buroq?, lantas kalau memang kisah Isro Mi’roj diartikan sebagai memperjalankan pada malam hari, kenapa Tuhan tidak menggunakan kuasa-Nya secara mutlak (tidak melalui perantara) dalam hal ini kendaraan (Buroq) dan pengawal (Malaikat)? Sesungguhnya apa yang ingin Tuhan pertunjukkan kepada kita?

“………………..agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. ……………..” (Q.S. Al-Isra : 1)

Maha Suci Allah, sesungguhnya Ia akan menepati semua janji-Nya.
Kini setelah 1.400 tahun yang lalu, disaat semua ilmu pengetahuan sedikit demi sedikit telah dibukakan oleh Allah untuk manusia, jarak antara Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa sudah tidak masalah jika harus ditempuh hanya dalam beberapa jam saja.

Sungguh suatu janji Allah yang telah diperlihatkan kepada umat manusia. Kalau kisah Isro dahulu hanya dianggap sebagai mimpi, maka renungkanlah Firman Allah di bawah ini:

“Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya, tentang kebenaran mimpinya ……………….” (Al-Fath : 27)

Setelah ditemukannya pesawat terbang, apakah sudah terbuka semua misteri peristiwa Isro Mi’roj? Saya rasa tidak, dalam peristiwa tersebut disebutkan bahwa Nabi Muhammad setelahnya sampai ke Masjidil Aqsa, beliau diperjalankan kembali menuju langit ke tujuh untuk menerima perintah sholat.

Allahuakbar!

Oleh : Husnul Yakin Ali

No comments:

Post a Comment