Saya merasa takjub pada kisah Nabi Besar Muhammad SAW. tatkala beliau diisro’kan dan dimi’rojkan oleh Allah SWT.
Ketika itu pada suatu malam, nabi dijemput oleh malaikat yang membawanya melintas di keheningan malam dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa dan setelah itu perjalanan dilanjutkan menembus Jagad Raya menuju Sidratul Muntaha; suatu tempat paling tinggi yang diciptakan Allah. Perjalanan tersebut hanya dilakukan pada satu malam saja.
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (al-Isra : 1)
Hingga saat ini telah banyak tulisan hasil karya para ahli yang mengupas peristiwa Isro Mi’roj dari berbagai segi. Hal ini menunjukkan bahwa sungguh tak habis-habisnya misteri yang terkandung dalam peristiwa yang telah berlangsung lebih dari 1.400 tahun yang lalu tersebut, yang menandakan begitu banyak misteri hukum alam (hukum Allah) yang tersimpan di balik peristiwa Isro Mi’roj tersebut.
Jika sekilas saja kita membayangkan kisah tersebut, sepertinya sesuatu hal yang sangat mustahil dilakukan oleh makhluk Tuhan yang bernama manusia. Benarkan demikian? lalu makhluk seperti apa Nabi Muhammad tersebut sehingga bisa melaksanakan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan dilanjutkan menembus Sidratul Muntaha hanya dalam satu malam? Padalah Allah telah jelas-jelas menegaskan bahwa Nabi merupakan sosok dari jenis manusia.
“Katakanlah: “Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepadaNya dan mohonlah ampun kepadaNya. Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya” (Fushilat : 6)
Oleh : Husnul Yakin Ali
Ketika itu pada suatu malam, nabi dijemput oleh malaikat yang membawanya melintas di keheningan malam dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa dan setelah itu perjalanan dilanjutkan menembus Jagad Raya menuju Sidratul Muntaha; suatu tempat paling tinggi yang diciptakan Allah. Perjalanan tersebut hanya dilakukan pada satu malam saja.
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (al-Isra : 1)
Hingga saat ini telah banyak tulisan hasil karya para ahli yang mengupas peristiwa Isro Mi’roj dari berbagai segi. Hal ini menunjukkan bahwa sungguh tak habis-habisnya misteri yang terkandung dalam peristiwa yang telah berlangsung lebih dari 1.400 tahun yang lalu tersebut, yang menandakan begitu banyak misteri hukum alam (hukum Allah) yang tersimpan di balik peristiwa Isro Mi’roj tersebut.
Jika sekilas saja kita membayangkan kisah tersebut, sepertinya sesuatu hal yang sangat mustahil dilakukan oleh makhluk Tuhan yang bernama manusia. Benarkan demikian? lalu makhluk seperti apa Nabi Muhammad tersebut sehingga bisa melaksanakan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan dilanjutkan menembus Sidratul Muntaha hanya dalam satu malam? Padalah Allah telah jelas-jelas menegaskan bahwa Nabi merupakan sosok dari jenis manusia.
“Katakanlah: “Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepadaNya dan mohonlah ampun kepadaNya. Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya” (Fushilat : 6)
Oleh : Husnul Yakin Ali
No comments:
Post a Comment