Wednesday, August 31, 2011

Ruang-Waktu (Bagian 1)

Ruang; terbersit dalam fikiran kita bahwa ruang adalah sesuatu yang mempunyai lebar, panjang dan tinggi. Waktu; terbersit dalam fikiran kita adalah sesuatu yang mempunyai jam, menit dan detik. Apakah arti ruang dan waktu seperti yang terbersit dalam benak kita itu? Jika itu yang terbersit dalam benak kita, tak ada salahnya pula. Lantas, apa yang terbersit dalam benak kita jika ruang dan waktu disatukan menjadi “ruang-waktu”?

Dalam ruang pasti mempunyai waktu, tapi dalam waktu, apakah mempunyai ruang? Pertanyaan tersebut terus terang sangat mengusik pikiran saya selama ini.

Jika kita bicara ruang, di dalamnya akan ada yang dinamakan pergerakan maju, mundur, turun dan naik. Tapi jika kita bicara masalah waktu, yang dijumpai hanyalah pergerakan maju, maju, maju dan maju. Setidaknya hingga saat ini, karena belum ada satu manusiapun yang mampu menciptakan mesin waktu yang dapat mengatur waktu menjadi mundur, cepat, dan lambat.

Selama ini, sebagian kita masih berkiblat kepada teori relativitasnya mbah Einsten, yang menyatakan bahwa waktu ini adalah relative. Einstein berkutat bahwa ukuran waktu yang dipakainya adalah kecepatan cahaya, dan model-model yang digunakan untuk menyatakan bahwa waktu itu terpengaruh oleh gravitasi juga memakai model cahaya, karena cahaya dapat dibengkokkan atau terpengaruh oleh gravitasi. Lantas apa peranan dari cahaya tersebut terhadap waktu? apakah yang dinamakan waktu itu adalah cahaya? sehingga jika cahaya dapat dibengkokkan oleh gravitasi lantas waktu juga sama seperti itu?

Jika selama ini yang dijadikan patokan oleh Einstein tentang waktu adalah cahaya, lantas bagaimana dengan penemuan sebuah tim peneliti dari Ecole Polytechnique Fédérale de Lausanne (EPFL) mengumumkan keberhasilan mereka, untuk pertama kalinya mengendalikan kecepatan dari cahaya, bisa mempercepat maupun memperlambat cahaya, lantas apakah tim tersebut dapat dikatakan dapat memperlambat dan mempercepat waktu?

Sepemikiran saya, bahwa waktu adalah sesuatu yang tidak dapat dipercepat, ataupun diperlambat. Yang pasti bahwa materi dalam ruang ini lah yang dapat bergerak dipercepat, diperlambat ataupun dihentikan. Waktu adalah konstan, tidak bersifat relative, yang relative adalah pergerakan materi dalam ruang ini.

Waktu sangat tergantung terhadap keberadaan ruang, tapi ruang tidak bergantung terhadap keberadaan waktu.

Karena sifat waktu yang tergantung kepada ruang, maka jika semua materi yang bergerak dalam ruang (semesta) ini dihentikan maka waktu akan berhenti. tapi berhentinya waktu tersebut tidak serta merta memusnahkan ruang. Namun jika ruang (semesta) ini yang dimusnahkan, maka akan dengan sendirinya tidak akan ada waktu.

Pergerakan suatu materi dalam ruang berbanding terbalik dengan pergerakan waktu.

Kita dapat menembus masa depan kita, jika kita mampu bergerak mengerjakan sesuatu lebih cepat daripada orang lain, namun keberadaan kita tetap berdampingan dengan orang lain dalam waktu yang sama yang pergerakannya lebih lambat. Kita tidak berada pada minggu depan, bulan depan atau tahun depan daripada orang yang lebih lambat. Tapi sesuatu yang kita hasilkanlah yang akan mengatakan bahwa kita lebih baik dan berada di depan daripada orang lain yang lebih lambat.

Maka, jadikanlah hari ini lebih baik daripada kemarin.

Merugilah orang-orang yang pada hari ini lebih buruk daripada kemarin. (al-hadits)

Ruang Waktu Bagian 2 Klik Disini

Oleh : Husnul Yakin Ali